Jumat, 16 September 2011

Dalam Sebuah Semangat dan Keceriaan

Dengan ilmu hidup jadi mudah. Dengan seni dan cinta hidup jadi indah. Dengan agama, hidup jadi terarah. Dengan semangat dan keceriaan hidup jadi bergairah.
Beberapa orang menaruh jempolnya saat status di facebook saya seperti yang tertera di atas. Mungkin hanya sekedar menyukai kalimat tersebut ataukah memang mempunyai pemahaman yang sama. Rangkaian kalimat tersebut saya temukan dalam sebuah catatan seseorang. Saya tuliskan, dengan harapan mungkin bisa berguna bagi orang lain. Menurut saya, pendidikan merupakan sebuah investasi yang " not exhausted by the time". Taruhlah kita mengesampingkan pemikiran " bahwa semakin tinggi ilmunya semakin tinggi pula gajinya", meski pemikiran ini juga tidak salah. Pandang bahwa dengan ilmu yang kita miliki kita mampu memberikan manfaat utnuk orang lain, manfaat positif tentunya. Pandang sebagai ibadah, alasan mengapa kita harus selalu menambah wawasan ilmu kita. Dengan ilmu hidup jadi mudah, semuanya akan terasa tak sulit jika kita mengetahui aturan mainnya.
Seni tanpa cinta.
Dan cinta tanpa seni. How?
Menurut saya juga, seni dan cinta disini dalam konteks kecintaan akan hidup. Kecintaan akan makhluk hidup. Kecintaan kita kepada Allah SWT akan membuat kita menikmati keindahan akan beragama, kecintaan kita kepada manusia (yang tentunya tidak melebihi porsi cinta kita kepada Allah SWT) akan menjadikan kita menghargai seni hasil karya Nya. Mencintai alam akan lebih membuat kita membuka mata akan keindahan hidup. Setiap manusia memiliki caranya sendiri untuk menyenikan kecintaan merekadan mereka juga mempunyai pola sendiri utnuk menikmati keindahan itu.
Tuntunan agama yang mengarahkan. Tak ada agama yang mengajarkan keburukan saya kira. tak satu pun. Setiap agama mengarahkan sebuah kehidupan. Itu mutlak.
Hal terakhir yang cukup mendorong terciptanya sebuah kolaborasi spektakuler adalah semangat dan tentu keceriaan. Semangat yang selalu saya percayai, Semangat pagi. Akan selalu seperti itu dan semoga terpupuk seperti itu. Meski petang, tengah hari, tengah malam, semangat itu akan terbangun dalam semangat pagi. Semangat yang selalu menghasilkan keceriaan, keceriaan yang diikuti untuk selalu beribadah dengan menebarkan senyum. Meski di dalam tak ketegaran namun di luar akan selalu tegar dengan senyum keceriaan dan semangat penuhnya.
Kembali bagaimana kita memandang hidup dan menyikapinya.
Berusaha dan memimpikannya atau memimpikannya dan mulai berusaha.

semangat pagi!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar