Senin, 24 Oktober 2011

terperanga melihat SAHIY...

Beberapa waktu lalu, air mataku meleleh saat melihat salah satu PILDACIL yang menangis karena kekagumannya pada sosok Ayahnya setelah kekagumannya atas Rasulullah SAW. Meski sang ustadzah meminta sebaiknya dia menyebutkan kedua orang tuanya bukan hanya Ayah, namun tetap saja aku tetap terharu. Dia menangis mengingat Ayahnya, Dia menangis mengingat memori kenangan nya bersama Ayah. Sang ustadzah berkata," Jika ALLAH SWT mengabulkan doamu saat ini, apa yang akan kamu katakan?"
Dengan fasih dan air mata yang masih lumer di pipi mungilnya Dia melantunkan doa dalam bahasa Arab dengan begitu lancarnya. Subhanallah.
Seorang anak berusia 7 tahun mampu melakukan itu semua yang untukku adalah sebuah hal yang WOW!, dia bertausiyah, dia berani, dia memandang orang-orang dengan tegasnya, dia melantunkan hadist dan ayat dengan begitu merdunya, dia melantunkan doa untuk kedua orang tuanya dengan mata berair. SUBHANALLAH!
Sungguh beruntung orang tuanya, bagaimana orangtua ini mendidik anaknya?bagaimana orang tua ini memperlakukan anaknya? bagaimana orang tua ini menyayanginya dalam lindungan Islam?
Inikah anak yang akan dapat meringankan Ayah Ibunya kelak di akhirat? Anak seperti inikah?
..................
Dalam sebuah halaman buku yang sedang ku baca,intinya...
kehancuran dan keberhasilan anak ada dalam setiap doa ibu bapaknya. Ada namaku disebut dalam setiap doa Ibuku, itu yang selalu aku utarakan.
Ya Robb, ini beban berat untukmu wahai wanita, untukku, menjadikan seorang anak qurrota 'ayun.
Mempersiapkan sebaik-baiknya, meski aku sendiri tak tahu apakah aku diberikan kesempatan untuk mengalami itu semua.
Ya robb, ada atau tidak ada kesempatan itu, aku akan tetap belajar untuk nya. Untuk anak qurrota 'ayun itu....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar